Cinta itu air kehidupan,
santapan ruh,
dan makanan jiwa..
Ketika anda mencinta karena Allah, maka insyaAllah anda akan MAMPU menghirup wangi bunga--merasakan kelembutan sutra--mencicipi manisnya madu--serta menikmati 'dinginya' sehat.
Jika anda mencinta, maka anda jg akan mudah memaafkan--mendapatkan semulia2 ilmu--dan akan mengerti rahasia2 sesuatu.
Namun jika anda membenci, maka setiap kata akan terasa menusuk dada, atau setiap gerak dan tindakan akan selalu dicurigai. Setiap kebaikan di anggap kejahatan, dan sebaliknya kejahatan bisa jadi di anggap sebagai kebaikan!? MasyaAllah, sungguh meruginya diri memupuk rasa benci dimana tidak ada prinsip yang mendasarinya sama sekali, selain daripada ketidak sukaan menurut hati dan pikiran belaka. Maka berhati-hatilah...
Sesungguhnya bagi orang yang mencintai, maka usiran adalah panggilan--kemarahan adalah ridha--dosanya adalah kebaikan--dan kesalahan adalah kebenaran.
Saat Ibrahim al-Khalil mencintai Allah, maka api yang berkobar menjadi dingin dan damai.
Kala Musal al-Kalim mencintai Rabb-nya, maka air laut membelah diri agar Musa bisa berjalan di tengah-tengahnya.
Tatkala sang Penutup para Nabi mencintai Khaliq-nya, pohon kurma menunduk, dan bulan menjadi terbelah.
Bagi orang yang mencinta, adzab akan terasa nikmat, dan kesyahidan laksana madu. Sebab ia sedang mencinta ! Subhanallaah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar