Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar.Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluarrumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknyaibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikanperhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A beadalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yangcacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa WANITA CACATdirumahnya, A be selalu menjawab WANITA itu adalah pembantu yang ikut Ibunyadulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung,kasihan.” jawab A be.Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang IBU. Tentu saja IBUnyasedih skali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Iasemakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskanpertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah.Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A bemulai kerepotan mngurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkansegala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambahharus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja(di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Padasaat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuahbox kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukanberisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampakseorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang SeorangWANITA berjiwa Pahlawan yang telah menyelamatkan Anaknya dari musibahkebakaran. Dengan memeluk erat Anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengansprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. SangWANITA…IBU MUDA menderita luka bakar cukup serius sedang anak dlmdekapannya tidak terluka sedikitpun.Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa IBU MUDA cantikdi dalam foto dan siapa WANITA Pahlawan yang dimaksud dalam potongan koranitu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit takberdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Denganmenggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disampingranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf danmemohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis,terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah- nak, Ibu sudah maafkan.Jangan di ungkit lagi”.Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket.Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek.Kemudianperistiwa ini menarik perhatian kuli tinta (Wartawan). Dan membawa kisah inikedalam media cetak dan elektronik.
Sabtu, 03 September 2011
Kisah Nyata Pengorbanan Seorang Ibu
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan , tahun berapaan gue udeh lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.
lange_migrant_mother Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya pun lumayan.
Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.
Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang.
hanya sedikit mengingatkan bahwa nabi pernah mengatakan bahwa “suatu masa nanti sang ibu akan melahirkan majikannya”
semoga kita bukan menjadi majikan dari seorang ibu tpi selalu menjadi pelayan hati dan jiwanya.amin…
http://osserem.blogspot.com/2011/04/kisah-nyata-pengorbanan-seorang.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar