Sahabatku yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala...
Sesungguhnya nilai jiwa itu adalah perbuatan baik dan benar, serta kreatifitas dan produksinya. Sesungguhnya keterpurukan jiwa ada pada sikapnya yang lembek, tertutup dan menakutkan. Yaitu sikap yang disebabkan karena 'ngantuknya' ruh dan tidurnya hati.
Sudah berapa banyak orang orang yang menyeru!?
Sudah berapa banyak orang yang memberi ingat!?
Sudah berapa banyak nasihat yang menggema!?
Namun mengapa mereka tetap lalai!?
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : "Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?" (QS. Al-Qiyamah 36).
Duhai sahabatku, ketahuilah ...
Sebagian orang-orang terhormat mencela diri mereka sendiri atas sikap hidupnya yang lalai. Mereka melakukan muhasabah terhadap dirinya dan menyatakan pencelaannya atas semua kelakuannya.
Sebab nafsunya demikian BENCI terhadap KERJA KERAS dan lebih memilih maksiat daripada taat, senang berleha-leha daripada berkomitmen. Ia lebih menyenangi pengangguran daripada ketekunan.
Barangsiapa yang menaati nafsunya, sungguh ia akan binasa, lantas masuk ke dalam barisan orang-orang yang sesat dan terjungkal bersama orang-orang yang jatuh. Astaghfirullah wa na'udzubillaah...
Maka wahai sahabatku orang-orang yang merdeka lagi sadar, LECUTLAH nafsu anda dan ajak ia untuk menaiki tangga-tangga kemuliaan. Lakukan pengorbanan dan kejar kemenangan, meski kedermawanan kadang membawa pada kefaqiran, atau keberanian kadang menimbulkan peperangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar