Arin Safadi, gadis berusia 24 tahun dari desa Druze Ein Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel Qinya, memutuskan untuk menikah 35-tahun Rabia Safadi dari negara tetangga Suriah September lalu. Namun, tak lama sebelum menikah, ia harus menandatangani sebuah dokumen di mana dia kekurangan hak untuk tinggal di Dataran Tinggi Golan, dan, sesuai, hak untuk kembali ke rumah leluhurnya. Alasannya adalah kurangnya hubungan diplomatik antara Suriah dan Israel. Pada hari yang sama, Arin dan Rabia menikah dan pindah ke Jaramani, sebuah kota yang terletak di dekat ibukota Suriah, Damaskus.Diundang ke fotografer pernikahan menangkap proses pemisahan.1) pengantin wanita Druze Israel-Arin Safadi di zona penyangga PBB di dekat kota Suriah Quneitra di Dataran Tinggi Golan untuk menikah pada pengantin pria Suriah-Druze September 25, 2008. Setelah mencapai ke Suriah, tidak pernah bisa kembali di Israel. (AP Photo / Dan Balilty)
2) Pengantin wanita Arin Safadi merangkul sepupunya, selamanya meninggalkan rumahnya di desa Ein Qinya Dataran Tinggi Golan, sebuah dataran tinggi strategis yang penting bahwa Israel menaklukkan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967. September 25, 2008 (Menahem Kahana / AFP / Getty Images)
3) Salah satu kerabat Arin Safadi ciuman perpisahan sebelum meninggalkan rumah Arin selamanya tinggal dengan suaminya di Suriah. September 25, 2008.(Menahem Kahana / AFP / Getty Images)
4) Arin Safadi bersiap-siap untuk menyeberangi perbatasan Israel-Suriah September 25, 2008 setelah meninggalkan rumahnya. (Menahem Kahana / AFP / Getty Images)
5) Teman-teman dan kerabat menangis Druze Israel-pengantin Arin Safadi selama kepergiannya untuk zona penyangga Perserikatan Bangsa-Bangsa di Dataran Tinggi Golan. (AP Photo / Dan Balilty)
6) Para penjaga perbatasan di pos PBB di perbatasan Suriah-Israel di Quneitra, sedangkan pengantin Arin Safadi melanjutkan wilayah Suriah September 25, 2008. (LOUAI Beshara / AFP / Getty Images)
7) Arin Safadi pergi ke perbatasan Israel-Suriah. Depan dia akan melakukan pesta pernikahan dan kehidupan baru. (Menahem Kahana / AFP / Getty Images)
8) Satu Arin Safadi kerabat menangis berdiri di perbatasan antara Israel dan Suriah September 25, 2008. (Menahem Kahana / AFP / Getty Images)
9) Arin Safadi dengan suaminya, Rabia Safadi (kanan jauh) melewati pos pemeriksaan di perbatasan Suriah-Israel, 25 September 2008. (REUTERS / Khaled al-Hariri)
10) Arin Safadi menyeka air matanya sambil duduk dengan tunangannya di mobil September 25, 2008 setelah melintasi perbatasan Israel-Suriah. (LOUAI Beshara / AFP / Getty Images)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar