Senin, 19 September 2011
Khotbah Jum'ah Abu Nawas
Kisah Abu Nawas kali ini akan menceritakan tentang khutbah shalat Jumat yang bertopik Api Neraka.
Abu Nawas dikenal sebagai mubaligh oleh tetangga dan warga sekitarnya, dan tak jarang ada orang yang berkunjung ke rumahnya hanya sekedar bersilaturrahmi dan meminta petunjuk agar usaha yang dijalankannya berjalan lancar dan diridhai Allah SWT.
Namun satu hal pesan dari Abu Nawas ini, bahwa Abu Nawas tak bisa memberikan janji, hanya saja dirinya mengingatkan agar selalu ingat kepada Allah SWT dengan jalan bersedekah.
Hari Jumat telah tiba, Abu Nawas yang ditunjuk menjadi imam sekaligus khatib untuk memberikan ceramah pun bersiap berangkat ke masjid.
Abu Nawas segera mandi dan berpakaian rapi.
Setelah berpamitan dengan istrinya, Abu Nawas lalu melangkahkan kakinya menuju masjid.
Tak lama kemudian, terdengar suara adzan.
Umat Islam khususnya laki0laki berbondong-bondong menuju masjid dan meninggalkan segala jenis aktifitasnya.
Para warga sangat senang dan antusias sekali karena biasanya ceramah dari Abu Nawas ini sangat sesuai dengan situasi terkini.
Namun belum lama Abu Nawas berkhutbah, dilihatnya banyak para jamaah banyak yang mengantuk, bahkan ada yang tertidur.
Melihat hal itu, Abu Nawas berteriak,
"Api Api Api," ujar Abu Nawas dengan keras.
Kontan saja para jamaah terbangun kaget, menoleh kiri dan kanan mendengar teriakan Abu Nawas itu.
Sebagian malah ada yang hanya saling pandang saja.
"Dimana apinya, dimana," teriak jamaah.
Abu Nawas yang melihat para jamaah terbangun dan panik, lantas Abu Nawas meneruskan khutbahnya tanpa peduli pertanyaan para jamaah mengenai letak apinya.
"Api yang dahsyat di neraka, bagi mereka yang lalai dalam beribadah," kata Abu Nawas dalam khutbahnya.
Setelah menyampaikan khutbahnya, Abu Nawas segera menutup bagian kedua khutbah dengan berdoa.
Sesaat kemudian, Abu Nawas kemudian memimpin shalat Jumat dengan khusyuk diikuti oleh para jamaah.
Para Jamaah tersadar dan masih ingat akan Api Neraka yang diucapkan oleh Abu Nawas tadi
Abu Nawas dikenal sebagai mubaligh oleh tetangga dan warga sekitarnya, dan tak jarang ada orang yang berkunjung ke rumahnya hanya sekedar bersilaturrahmi dan meminta petunjuk agar usaha yang dijalankannya berjalan lancar dan diridhai Allah SWT.
Namun satu hal pesan dari Abu Nawas ini, bahwa Abu Nawas tak bisa memberikan janji, hanya saja dirinya mengingatkan agar selalu ingat kepada Allah SWT dengan jalan bersedekah.
Hari Jumat telah tiba, Abu Nawas yang ditunjuk menjadi imam sekaligus khatib untuk memberikan ceramah pun bersiap berangkat ke masjid.
Abu Nawas segera mandi dan berpakaian rapi.
Setelah berpamitan dengan istrinya, Abu Nawas lalu melangkahkan kakinya menuju masjid.
Tak lama kemudian, terdengar suara adzan.
Umat Islam khususnya laki0laki berbondong-bondong menuju masjid dan meninggalkan segala jenis aktifitasnya.
Para warga sangat senang dan antusias sekali karena biasanya ceramah dari Abu Nawas ini sangat sesuai dengan situasi terkini.
Namun belum lama Abu Nawas berkhutbah, dilihatnya banyak para jamaah banyak yang mengantuk, bahkan ada yang tertidur.
Melihat hal itu, Abu Nawas berteriak,
"Api Api Api," ujar Abu Nawas dengan keras.
Kontan saja para jamaah terbangun kaget, menoleh kiri dan kanan mendengar teriakan Abu Nawas itu.
Sebagian malah ada yang hanya saling pandang saja.
"Dimana apinya, dimana," teriak jamaah.
Abu Nawas yang melihat para jamaah terbangun dan panik, lantas Abu Nawas meneruskan khutbahnya tanpa peduli pertanyaan para jamaah mengenai letak apinya.
"Api yang dahsyat di neraka, bagi mereka yang lalai dalam beribadah," kata Abu Nawas dalam khutbahnya.
Setelah menyampaikan khutbahnya, Abu Nawas segera menutup bagian kedua khutbah dengan berdoa.
Sesaat kemudian, Abu Nawas kemudian memimpin shalat Jumat dengan khusyuk diikuti oleh para jamaah.
Para Jamaah tersadar dan masih ingat akan Api Neraka yang diucapkan oleh Abu Nawas tadi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar