Ithaca, New York, Semua makhluk di dunia melakukan hubungan seks untuk meneruskan generasinya. Tapi ada satu makhluk hidup aseksual (tanpa seks) yang bisa terus beranak pinak selama 30 juta tahun.
Peneliti Amerika Serikat menemukan hewan primitif mirip lintah bernama Bdelloid rotifera yang hidup di air dan lumpur. Hewan ini mampu bertahan hidup selama 30 juta tahun tanpa hubungan seksual. Hal ini telah memecahkan misteri lama di bidang biologi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Amerika Serikat, menekankan bahwa hewan invertebrata (tanpa tulang belakang) yang disebut bdelloid rotifera adalah makhluk aseksual dan telah bertahan hidup begitu lama hanya dengan proses kloning.
Menurut sejarah biologi, hewan aseksual punah relatif cepat. Hanya ada kurang dari 1 persen hewan di dunia yang aseksual, tapi semuanya punah dengan cepat dalam evolusi, kecuali rotifera.
Di masa lalu, ilmuwan memperkirakan parasit dan mikroba memusnahkan organisme aseksual, tetapi seks mengizinkan pertukaran gen organisme dan berkembang dari waktu ke waktu hingga akhirnya resisten (tahan) terhadap mikroba.
Tapi yang mengejutkan, selain mampu bertahan hidup tanpa seks selama 30 hingga 50 juta tahun, bdelloid rotifera bahkan tumbuh dan berkembang menjadi 460 spesies yang berbeda dengan cara kloning.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan Cornell University, Paul Sherman dan Chris Wilson, telah menjelaskan bahwa bdelloid rotifera dapat bertahan hidup pada tempat yang kering, terbang terbawa angin, menetap di tempat yang jauh, dan siap terbangun bila bersentuhan dengan air.
“Hewan-hewan dapat bertahan hidup dengan tinggal di wilayah demografi musuh mereka, menjajah habitat bebas dari parasit, mereproduksi dan meninggalkan tempat itu sebelum mereka diserang dan dihancurkan,” ujar Paul Sherman, profesor neurobiologi dan perilaku, seperti dilansir dari topnews.in, Senin (24/5/2010).
Sherman juga menuturkan bahwa evolusi organisme memainkan ‘permainan petak umpet’ tanpa akhir.
Penelitian ini juga menginformasikan bahwa bdelloid rotifera lebih toleran terhadap pengeringan tinggi dan mampu terbang di udara lebih lama ketimbang parasit jamur yang menyerangnya. (mer/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar