Puteriku, Puisi ini untukmu ...
Kaulah mawar idaman
Tumbuhmu di taman larangan
Mekarmu dipagari dan dibajai
Sesucinya hatimu seindah akhlakmu
Diciptakan sebagai seorang wanita
Mewarisi kelembutan wanita solehah
Kembangmu tetap indah
Walau cuma di taman larangan
Menyinarkan nur keimanan Yang mekar dihiasi mahmudah
Berkat asuhan ayah bunda
Kaulah serikandi ummah
Akhlakmu permata diri
Peliharalah maruah dan budi
Niscaya kaulah yang bernama
Wanita Sejati
Kebanggaan ayah bunda ...
Puteriku,
Barangkali kamu sudah bosan membaca tulis menulisku ini.
Aku tidak pasti bilakah masanya engkau bakal membaca tulis menulisku ini.
Kalau engkau membacanya tika aku masih di sampingmu maka anggaplah ini pesanku buatmu wahai puteriku.
Jika engkau membacanya tika aku sudah pengebumian itulah wasiatku buatmu.
Untuk mengakhiri tulis menulisku ini aku juga ingin berpesan sebagaimana Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya ...
Telah berpesan Luqman Al-Hakim kepada anaknya,
"Sepanjang hidupku, aku hanya memilih 8 kalimah dari pusaka para Nabi yang lalu yaitu:
"Apabila engkau sedang solat kepada Allah swt maka jagalah baik-baik fikiranmu.
Apabila kamu berada di rumah orang lain, maka jagailah pandanganmu.
Apabila kamu berada di tengah-tengah perundingan maka jagalah lidahmu.
Apabila engkau hadir dalam jamuan makan maka jagalah perangai dan adabmu.
Ingatilah kepada Allah s.w.t.
Lupakan budi baikmu terhadap orang lain.
Lupakanlah semua kesalahan orang lain terhadapmu.
Sentiasalah mengingat mati."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar